Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi )

A doctor checking a patient's blood pressure.

Hipertensi disebut si Pembunuh Diam-Diam disebabkan banyak penderitanya tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah tinggi karena seringkali tidak adanya gejala. Sejalan waktu, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serius seperti stroke, gagal jantung dan gagal ginjal.

 

  • Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar (dua pertiga) tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. 
     
  • Diperkirakan 46% Penderita tidak menyadari bahwa mereka memiliki hipertensi. 
     
  • Kurang dari setengah orang dewasa (42%) yang didiagnosis dan mendapatkan pengobatan. 
     
  • Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21%) mampu mengontrol tekanan darah mereka.
     
  • Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. 
     
  • Salah satu target global untuk penyakit tidak menular adalah mengurangi prevalensi hipertensi sebesar 33% pada 2030 (dibandingkan 2010). 


Menurut Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi InaSH 2019, pengobatan diperlukan ketika tekanan darah mencapai ≥ 140/90 mmHg.
 

Mencapai pengurangan maksimum dalam morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) kardiovaskular adalah tujuan utama dari pengelolaan hipertensi.
 

Di Indonesia, sudah tersedia semua golongan obat-obatan pengendali tekanan darah seperti : Calcium Channel Blocker (CCB), Diuretik, Penyekat Beta (Beta Blocker), Penyekat Alfa (Alpha Blocker), Anti Converting Enzyme Inhibitor (ACE inhibitor), Angiotensinogen Receptor Blocker (ARB), Antagonis Aldosteron dan lain-lain. Saat ini, sesuai Konsensus InaSH 2019, merekomendasikan kombinasi obat sejak awal untuk mencapai target tekanan darah lebih cepat dan mempertahankannya dalam waktu 24 jam.
 

Banyak studi yang dilakukan berbasis metode ilmiah untuk memastikan kemanjuran (potency), keamanan (safety) dan tolerabilitas obat anti- hipertensi. Misalnya, penggunaan golongan Calcium Channel Blocker dalam hal ini Nifedipine OROS, Terbukti efektif dan aman, baik digunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi. Pengobatan ini dapat diterima dengan baik oleh pasien dan cocok untuk pengobatan sehari-hari3.


Nifedipine dengan teknologi OROS adalah Nifedipine berteknologi Osmotic-controlled Release Oral delivery System atau OROS, yang memungkinkan obat Nifedipine bertahan di dalam tubuh selama 24 jam dan menjaga tekanan darah tetap normal sepanjang hari.


Referensi:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21591818


Saran untuk pasien : Tubuh manusia bereaksi berbeda terhadap obat - obatan. Karena itu, tidak mungkin merekomendasikan obat mana yang paling cocok untuk Anda. Silakan berkonsultasi dengan Dokter Anda.
 

COR-GEN-ID-0005-1